SELAMAT DATANG DI BLOG KHOLID ARIEF "Miliki mimpi apapun, dan jangan ragu tuk berusaha mewujudkannya. Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan impian" :) "Jangan Lupa Untuk Menulis komentar /Saran dan Buku Tamu "

Sabtu, 19 Oktober 2013

MENINGKATNYA PARA INTELEKTUAL DAN ILMUWAN MASUK ISLAM, BUKTI KEBENARAN AJARAN ISLAM.

MENINGKATNYA PARA INTELEKTUAL DAN ILMUWAN MASUK ISLAM, BUKTI KEBENARAN AJARAN ISLAM.

Sebagai bukti kebenaran ajaran Islam, banyak sudah orang-orang berpengaruh di dunia ini, baik dari kalangan ilmuan, slebritis, pengusaha, bahkan pendeta yang kembali ke ajaran Islam. Mereka mengucapkan dua kalimah syahadah (persaksian), sebagai pernyataan masuk Islam berdasarkan hasil pengkajian dan pendalaman akan kebenaran ajaran Islam, bukan berdasarkan ikut-ikutan, bujukan atau rayuan keduniaan. Dikatakan ”kembali”, karena pada awalnya manusia (di alam ruh) sudah  bersaksi dihadapan Alloh bahwa tuhan yang wajib disembah  hanya Alloh SWT. Setiap manusia lahir ke dunia sudah membawa fitrah ilahiyah.
Firman Alloh dalam surah al A’raaf ayat 172:
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ ﴿١٧٢﴾
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,
Firman Alloh dalam surah Arrum ayat 30:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٣٠﴾
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Firman Alloh dalam surah Al Maidah ayat 15-16:
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيراً مِّمَّا كُنتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ قَدْ جَاءكُم مِّنَ اللّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُّبِينٌ ﴿١٥﴾ يَهْدِي بِهِ اللّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلاَمِ وَيُخْرِجُهُم مِّنِ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿١٦﴾
015. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.
016. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
Para Nabi dan Rasul di utus hanya bertugas menyampaikan syariát-Nya, sedangkan taufiq dan hidayah mutlak dari Alloh SWT.
Firman Alloh dalam surah Ibrahim ayat 4:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ فَيُضِلُّ اللّهُ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٤﴾
“Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”.
Dalam surah Yasin ayat 15-16:
قَالُوا رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّا إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ ﴿١٦﴾ وَمَا عَلَيْنَا إِلاَّ الْبَلاَغُ الْمُبِينُ ﴿١٧﴾
016. Mereka berkata: “Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu.
017. Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas”.
Sebagai bukti bahwa hidayah hak progratif Alloh SWT, Nabi Muhammad SAW berusaha mensyahadatkan paman beliau Abu Thalib hingga sakratul maut, bahkan beliau mendoákannya. Tapi apa yang dilakukan Rasulullah mendapat teguran dengan firman-Nya:
Dalam surah Al Qashash ayat 56:
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ﴿٥٦﴾
.” Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”.
Dalam surah At-Taubah ayat 113:
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَن يَسْتَغْفِرُواْ لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُواْ أُوْلِي قُرْبَى مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahannam”.
Banyak penyebab orang bersyahadat, menjadi mukmin/mukminat, lantaran mendengar azan, lantaran melihat orang shalat, karena ingin tahu orang melakukan shalat, puasa dan lain sebagainya. Sedangkan para ilmuwan, cendikiawan dan para intelektual karena hasil pengkajian dan penelitian sesuai keilmuan, pengalaman yang semuanya terjawab dalam Al Qurán, tidak ditemukan dalam kitab agama lainnya.
Berikut ini saya sampaikan pernyataan para ilmuwan akan kebenaran ajaran Islam, yang saya kutib dari berbagai situs. Semoga semuanya ini akan menjadi pelajaran dan penambah keyakinan bagi yang masih meragukan kebenaran ajaran Islam, ajaran yang membawa rahmatan lil alamin, dan mnyelematkan dari siksa api neraka di akhirat.

Jeffrey Lang: Takjub dengan Alquran, Profesor Matematika itu Memeluk Islam

Senin, 30 April 2012, 06:32 WIB
vimeo.com
Jeffrey Lang: Takjub dengan Alquran, Profesor Matematika itu Memeluk Islam
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Devi Anggraini Oktavika
Sikap kritisnya terhadap logika keberadaan Tuhan membawanyanya pada atheisme di usia remaja. Namun, kekalahan logikanya oleh Alquran sepuluh tahun kemudian membimbing profesor Matematika ini pada Islam, agama yang pernah hadir dalam mimpinya.
***
“Ayah, apakah surga itu benar-benar ada?” Jeffrey Lang kecil bertanya kepada ayahnya saat berjalan-jalan bersama anjing peliharaannya di pantai, sekitar 50 tahun lalu.
Kini, Jeffrey adalah seorang profesor Matematika yang memperoleh gelar master dan doktor dari Purdue University, West Lafayette, Indiana pada 1981. Pertanyaan yang pernah dilontarkannya saat masih kanak-kanak itu kini terjawab sudah. Dosen dan peneliti di Universitas Kansas Amerika Serikat ini menemukannya dalam Islam, 32 tahun lalu.
Lahir pada 30 Januari 1954 di Bridgeport, Connecticut, Jeffrey dibesarkan di tengah keluarga dan lingkungan Katolik Roma. Selama 18 tahun pertama dalam hidupnya, ia belajar di sekolah-sekolah Katolik, di mana ia bertemu pendeta dan teman-teman dari latar belakang agama yang sama.
Hidup di lingkungan Katolik tak begitu saja menjadikan Jeffrey seorang pemeluk agama yang taat. Sikap kritis yang dimilikinya sejak kecil justru menjauhkannya dari agama keluarganya itu. Diskusi-diskusi yang dibangunnya dengan orang tua, pendeta sekolah, dan teman-teman sekolahnya tak pernah berhasil menjawab pertanyaannya tentang keberadaan Tuhan.
“Pada masa itu, aku sudah mulai banyak bertanya tentang nilai-nilai kehidupan, baik secara politik, sosial, maupun keagamaan. Aku bahkan sering bertengkar dengan banyak kalangan untuk memperdebatkan hal itu, termasuk dengan pemuka gereja Katolik,’’ tulisnya dalam salah satu buku tentang perjalanannya menemukan Islam.
Menjelang kelulusannya dari sekolah Notre Dam Boys High, saat usianya 18 tahun, Jeffrey merasa kebuntuan logika tentang Tuhan hanya menyisakan satu pilihan baginya; menjadi atheis. Sang ayah yang marah dengan pilihan Jeffrey berkata, “Tuhan akan membuatmu tertunduk, Jeffrey.”
Ucapan ayahnya benar-benar terjadi. Jeffrey tertunduk dan bersimpuh di hadapan Tuhan pada suatu malam, dalam sebuah mimpi.
Dalam mimpinya, Jeffrey berada di dalam sebuah ruangan kecil yang tenang dan hening. “Tak ada perabot apapun, tidak juga hiasan apapun di dindingnya yang berwarna putih keabuan. Hanya ada karpet bermotif dengan warna dominan merah dan putih menutupi lantai ruangan,” katanya.
Jeffrey menambahkan, dirinya tak sendiri di dalam ruangan itu. Ia dan beberapa orang lainnya berada dalam beberapa barisan. “Aku ada di barisan ketiga. Tak ada perempuan di sana, hanya laki-laki. Kami semua duduk di atas tumit-tumit kami, menghadap sebuah jendela kecil yang membawa cahaya yang terang benderang ke dalam ruangan.”
Jeffrey merasa asing karena tak mengenal siapapun, namun melakukan gerakan ruku’ dan sujud bersama dan seirama. “Tenang sekali, seolah seluruh suara dimatikan,” katanya. Masih dalam mimpinya, di tengah keheningan itu, Jeffrey tersadar bahwa mereka dipimpin seseorang yang berdiri paling depan di bagian tengah ruangan. “Ia berada di sisi kiriku, tepat di tengah ruangan, terpisah dari barisan.”
“Aku hanya sempat melihatnya sekilas, pria itu memakai jubah panjang putih. Di kepalanya terdapat sebuah kain putih dengan motif merah. Saat itulah aku terbangun dari mimpiku.”
Mimpi itu berulang kali menghampiri Jeffrey di sepanjang 10 tahun kehidupan tanpa Tuhan yang dijalaninya. Karena sama sekali tak mengerti, Jeffrey mengabaikannya. Hanya saja, satu hal yang tak dilupakan Jeffrey, “Aku selalu merasa nyaman setiap terbangun dari mimpi aneh itu.”
***
Sepuluh tahun kemudian, di hari pertamanya mengajar di University of San Fransisco, Jeffrey bertemu seorang mahasiswa Muslim di kelas Matematika yang diampunya. Dalam rentang waktu yang cukup singkat, Jeffrey telah menjalin pertemanan dengan mahasiswa Muslim itu, juga keluarganya. Keduanya sering berbincang dan berdiskusi, namun tak pernah membahas soal agama.
Hingga pada suatu waktu, salah seorang keluarga mahasiswa Muslim itu memberi Jeffrey sebuah salinan Alquran. Karena tak sedang mencari agama, dan sebagai seorang ateis, Jeffrey membacanya dengan berbagai prasangka di otaknya.
Jeffrey pun segera terlibat dalam apa yang disebutnya pergulatan. “Alquran menyerangku secara langsung dan personal, mengkritik, mempermalukan, dan menantangku. Sejak awal, kitab itu menorehkan garis peperangan, dan aku berada di wilayah yang berseberangan,” katanya.
“Anda tidak bisa hanya membaca Alquran. Tidak akan bisa jika Anda melakukannya dengan serius. Pilihannya (ketika Anda membaca Alquran) adalah, pertama, Anda telah menyerah padanya atau, kedua, Anda menantangnya.”
Jeffrey kewalahan. Ia kebingungan. “Aku menderita kekalahan parah. Karena saat membacanya, sangat jelas kurasakan bahwa Penulisnya (Allah SWT) mengetahui tentangku lebih baik daripada aku mengenal diriku sendiri,” ujarnya takjub.
Ketakjuban itu bertambah. Ketika Jeffrey memunculkan pertanyaan dan sanggahan baru dalam otaknya setiap selesai membaca Alquran hingga bagian tertentu, ia segera memperoleh jawabannya saat meneruskan bacaannya. “Seolah Penulis kitab itu membaca pikiranku.”
“Alquran selalu berada jauh di depan pemikiranku. Ia menghapus rintangan yang telah kubangun bertahun-tahun lalu dan menjawab semua pertanyaanku,” katanya. Semakin keras ia mencoba melawan dengan sanggahan dan pertanyaan, semakin jelas ia memperoleh kekalahan dalam pergulatan itu. “Aku dituntun ke sebuah sudut di mana hanya ada satu pilihan.”
***
Tahun 1982, Jeffrey mendapati sejumlah kecil mahasiswa Muslim memanfaatkan sebuah ruangan kecil di basement gereja untuk shalat. Ia memberanikan diri mengunjungi tempat itu pada suatu hari. Setelah beberapa jam di ruangan kecil itu, Jeffrey keluar dengan sebuah identitas baru; Muslim.
Ia telah bersyahadat di sana, beberapa saat menjelang tengah hari. Memasuki waktu Dzuhur ia berbaur dan berdiri dalam barisan bersama para mahasiswa, dipimpin seorang bernama Ghassan. Jeffrey menunaikan shalat pertamanya.
Jeffrey terlarut dalam setiap gerakan shalat yang diikutinya. Saat menyelesaikan gerakan sujud dan melakukan duduk iftirasy, Jeffrey melihat ke arah depan dan melihat Ghassan. “Ia berada di sisi kiriku, di tengah-tengah di depan sana, di bawah jendela yang menghujani ruangan dengan cahaya. Ia terpisah dari barisan, mengenakan jubah putih, dengan selendang putih bermotif merah di kepalanya.”
“Mimpi itu!,” teriaknya dalam hati. Setelah berhasil meyakinkan dirinya bahwa ia tak sedang bermimpi, Jeffrey disergap rasa hangat yang mendamaikan hatinya.
Ia berlutut dengan kening menyentuh lantai. Bagian tertinggi raganya yang penuh dengan berbagai pengetahuan dan intelektualitas berada di titik terendah, dalam sebuah penyerahan total kepada Allah SWT. Pipi Jeffrey basah oleh air mata.
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Devi Anggraini Oktavika

Pada tanggal 10 April 2008, Dakwatuna.com teleh merilis tulisan yang berjudul “Ilmuwan Barat Berbicara Tentang Islam”

dakwatuna.com - Seorang ilmuwan dari Italia Kenneth Edward George berkata,
“Saya sudah mengkaji dengan sangat teliti agama-agama terdulu dan agama modern dewasa ini. Kesimpulannya adalah bahwa Islam agama langit yang yang benar. Kitab Suci ini mencakup kebutuhan materi dan immateri bagi manusia. Agama ini membentuk akhlak yang baik dan menjaga rohani agar tetap sehat.”
Profesor Inggris Mountaghmiri Watts berkata,
“Apa yang dipaparkan Al Qur’an tentang realitas dan fenomena alam yang sempurna menurut saya adalah di antara kelebihan dan keistimewaan Kitab ini. Yang jelas semua temuan dan ilmu pengatahuan yang didokumentasikan dewasa ini, tidak mampu menandingi Al Qur’an.”
Sejarawan Italia, Brands Johny Burkz mengatakan,
“Kesejahteraan dan kepemimpinan menjauh dari umat Islam dikarenakan mereka tidak mau mengikuti petunjuk Al Qur’an dan mengamalkan hukum dan undang-undang-nya. Padahal sebelumnya sejarah telah mencatat bahwa generasi awal Islam meraih kejayaan, kemenangan, dan kebesaran. Mmusuh-musuh Islam tau rahasia ini, sehingga mereka menyerang dari sisi ini. Ya, kondisi kehidupan umat Islam sekarang ini suram, karena tidak pedulinya umat ini terhadap Kitabnya, bukan karena ada kekurangan dalam Al Qur’an atau Islam secara umum. Yang obyektif adalah tidak benar menganggat sisi negatif dengan menghakimi ajaran Islam yang suci.”
Peneliti Prancis Gul Labum menyeru orang Eropa,
“Wahai manusia, kajilah Al Qur’an secara mendalam, sampai kalian menemukan hakekat kebenarannya, karena setiap ilmu pengetahuan dan seni-budaya yang pernah dicapai oleh bangsa Arab, pondasinya adalah Al Qur’an. Hendaknya setiap penduduk dunia, dari beragam warna dan bahasa mau melihat secara obyektif kondisi dunia zaman awal. Mengkaji lembaran-lembaran ilmu pengetahuan dan penemuan sebelum Islam. Maka kalian akan tahu bahwa ilmu pengetahuan dan penemuan tidak pernah sampai pada penduduk bumi kecuali setelah ditemukan dan disebarluaskan oleh kaum muslimin yang mereka eksplorasi dari Al Qur’an. Ia laksana lautan pengetahuan yang mengalir di jutaan anak sungai. Al Qur’an tetap hidup, dan setiap orang mampu meneguk sejuknya sesuai dengan kesungguhan dan kemampuannya.”
Ahli filsafat dari Prancis, Pranco Mari Pulter, menjelaskan perbedaan antara Injil dan Al Qur’an,
”Kami yakin, jika disodorkan Al Qur’an dan Injil kepada seseorang yang tidak beragama, pasti orang tersebut akan memilih yang pertama, karena Al Qur’an mengetengahkan pemikiran yang cocok dengan akal sehat. Boleh jadi tidak ada undang-undang yang lebih detail tentang masalah perceraian, kecuali undang-undang dan hukum yang telah di gariskan Al Qur’an tentang masalah ini.”
Seorang ilmuwan dari Inggris Fard Ghayum, Guru Besar Universitas London mengatakan,
”Al Qur’an adalah kitab mendunia yang memiliki keistimewaan sastra yang tinggi, yang terjemahnya saja tidak bisa mewakili tingginya sastra aslinya. Karena lagunya berirama khusus, keindahannya mengagumkan, dan pengaruhnya yang luar bisa terhadap yang mendengarkan. Banyak kaum nashrani Arab yang terpengaruh gaya bahasa dan sastranya. Begitu juga kaum orientalis, banyak di antara mereka yang menerima Al Qur’an. Ketika dibacakan Al Qur’an, kami orang-orang Nashrani terpengaruh, laksana sihir yang menembus jiwa kami, kami merasakan ungakapnnya yang indah, hukumnya yang orisinil. Keistimewaan seperti ini yang menjadikan seseorang merasa terpuaskan, dan bahwa Al Qur’an tidak mungkin ada yang mampu menandinginya.”
Knett Grigh, Guru Besar Universitas Cambridge memberi kesaksian,
”Tidak akan mampu seseorang sepanjang empat belas abad yang lalu, sejak diturunkannya Al Qu’ran sampai sekarang ini, yang mampu membuat seperti ayat Al Qur’an, satu ayat sekalipun. Karena Al Qur’an bukan kitab yang dikhususkan untuk zaman tertentu, bahkan Al Qur’an ini alami yang akan terus berlangusng sepanjang zaman. Meskipun dunia dan kehidupan ini berubah, namun setiap manusia memungkinkan menjadikan al Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Mengapa Al qur’an lebih unggul dan menjadi pedoman hidup manusia sepanjang masa? Karena Al qur’an mencakup hal-hal yang kecil maupun urusan yang besar. Tidak ada sesuatu yang tidak diatur oleh Al qur’an. Saya yakin, bahwa Al Qur’an mampu mempengaruhi orang Barat, dengan syarat, Al Qur’an dibacakan dengan bahasa aslinya, karena terjemahnya tidak mampu memberi pengaruh kejiwaan dan rohani, berbeda dengan bacaan aslinya yang menggetarkan jiwa, meluluhkan qalbu.” (it/ut)
Senin, 07 Maret 2011, 19:27 WIB
REPUBLIKA.CO.ID-Sejak kecil Dr Jeffrey Lang dikenal ingin tahu. Ia kerap mempertanyakan logika sesuatu dan mengkaji apa pun berdasarkan perspektif rasional. “Ayah, surga itu ada?” tanya Jeffrey kecil suatu kali…
Jumat, 04 Maret 2011, 12:02 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,  Kisah pencarian Abu Bakar Ruben dimulai sejak ia berada di bangku kuliah. Saat itu ia ditimpa banyak masalah. Teman dekatnya meninggal karena kecanduan narkoba. Orangtuanya bercerai dan ia…

KISAH JOHN CLENN HOWELL MENUJU ISLAM (HABIS)

Senin, 28 Februari 2011, 07:03 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBUS, AS – Keingintahuan besar John Clenn Howell terhadap Islam terus mengusiknya. Ia tak sekedar bertanya tapi juga mengamati mereka. “Terlihat gamblang bagi saya bahwa ada…

KISAH JOHN CLENN HOWELL MENUJU ISLAM I

Jumat, 25 Februari 2011, 13:19 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBUS – Pada tahun 1990-an, John Clenn Howel, pindah dari rumahnya di area terpencil Ohio ke kota terbesar ketiga di Amerika, Chicago, Illinois. Di sana ia membangun hubungan…
Selasa, 22 Februari 2011, 08:29 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO – Dulu, Bilal Philips pernah dijuluki “Dewa Gitar” di negerinya, Kanada.  Kini, ia justru menyerukan agar kaum Muslim sesedikit mungkin mendengarkan petikan gitar, karena “terlalu banyak musik…
Jumat, 18 Februari 2011, 07:01 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Abdulhadi, 23 tahun, dibesarkan dalam ajaran Katholik. Orangtuanya berdarah Polandia, negara di mana, menurut penuturannya, Katholik adalah agama utama dan ajarannya menjadi praktek hidup keseharian warganya.”Saya diajari berdoa…
Senin, 07 Februari 2011, 16:59 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Secara etnis, Michael David Saphiro adalah keturunan Yahudi Rusia. Perjalanannya mencari Tuhan sudah dimulai sejak ia berusia 19 tahun. Ia mengaku pada masa itu ia membatasi dirinya dengan…

Subhanallah, Miliader Amerika Masuk Islam

Mark Shaffer namanya. Dia mendeklarasikan keislamannya pada Sabtu, 17 Oktober 2009 yang lalu. Saat itu Mark sedang berwisata ke Saudi Arabia untuk mengunjungi beberapa kota terkenal seperti Riyadh, Najran, dan Jeddah selama 10 hari.
Mark adalah seorang miliader terkenal dan pengacara kawakan di Los Angeles Amerika Serikat, khususnya terkait hukum perdata. Kasus besar terakhir yang ditanganinya ialah terkait dengan penyanyi pop terkenal Amerika Michel Jackson sepekan sebelum ia meninggal.
Menurut pengakuannya, yang mengilhaminya masuk Islam adalah dorongan pribadinya yang kuat mengenal Islam. Dan setelah membaca informasi yang benar tentangnya, dia yakin bahwa Islam adalah agama yang benar.

Stephen Schwartz

Pria yang lahir di Columbus, Ohio ini dikenal sebagai wartawan dan kerap mengkritik Bush. Kini ia menjalani Islam dan rajin shalat
Stephen Schwartz lahir di Columbus, Ohio tahun 1948. Lebih dari separuh hidupnya dihabiskan dengan berkarir sebagai wartawan dan penulis. Stephen kenal Islam dan bersyahadah ketika bertugas sebagai reporter di Bosnia. Setelah memeluk Islam, mantan wartawan senior San Francisco Chronicle ini kerap mengkritik pemerintahan Bush yang sering mengidentikkan teroris dengan Islam. Artikel-artikel kontroversialnya muncul di sejumlah koran ternama seperti The New York Times, The Wall Street Journal, The Los Angeles Times, dan TheToronto Globe and Mail. Stephen juga kontributor tetap untuk The Weekly Standard, The New York Post dan Reforma di Mexico City. Berikut kisah pria yang mengaku tertarik dengan kehidupan sufi dalam Islam dan ketika di Bosnia aktif mengikuti kegiatan tarekat Naqshabandiah. Inilah beritanya.
000
Stephen Schwartz memeluk Islam di Bosnia pada 1997 atau di usianya yang ke-49. Sebelumnya, lebih dari 30 tahun lamanya, dia melakukan studi dan menimba berbagai pengalaman hidup serta mempelajari sejarah beberapa agama samawi. Bagaimana ceritanya hingga dia terkesan dengan agama Islam?
“Aku tertarik dengan Islam sejak tahun 1990 saat berkunjung ke Bosnia untuk melakukan studi tentang sejarah Yahudi di Balkan. Aku butuh data itu untuk mengisi kolom rutin di jurnal Jewish Forward. Nah dalam penelitian itu, aku sempat menjalin kontak dengan tokoh-tokoh Islam Balkan,” kisah Stephen.

Dr. Jeffrey Lang, Ilmuwan Amerika

Dr. Jeffrey Lang adalah profesor matematika di University of San Fransisco. Selama hidupnya Dr. Jeffrey Lang dibesarkan Katolik, dan menjadi atheist sejak usia 18 tahun. Setelah melalui “perang” pergolakan pemikiran dengan Al-Quran berangsur-angsur ia kemudian Syahadat pada tahun 1980.
“Bagi mereka yang telah memeluk Islam, saksi terbesar Allah yg tak henti-hentinya, mengejar, mempertahankan, dan membimbing cinta adalah Alquran. Seperti samudra megah yang luas, itu umpan Anda semakin dalam ke dalam gelombang menyilaukan sampai kau tersapu ke dalamnya . Tapi bukannya tenggelam dalam lautan kegelapan, seperti yang dijelaskan di atas, Anda menemukan diri Anda tenggelam dalam lautan cahaya dan rahmat ilahi. … ketika aku membaca Alquran dan berdoa doa-doa Islam, pintu hati saya membukanya dan Aku terbenam dalam kelembutan yang sangat besar. Cinta menjadi lebih permanen dan nyata daripada bumi di bawah kaki saya; kekuatannya saya dipulihkan dan membuatnya begitu rupa hingga aku bisa merasakan cinta … saya senang telah menemukan iman dalam agama yang masuk akal. Tapi Aku tidak pernah mengira akan disentuh oleh rahmat yg membuat ketagihan seperti itu. ” ujar Dr. Lang.

Mr. Toshihiro Kobi Muallaf Asal Jepang

Alhamdulillah, telah kembali kepada islam, Presiden Direktur Pengelola Kawasan MM 2100 Mr. Toshihiro Kobi. Beliau masuk islam dihadapan Ketua MPR DR. Hidayat Nur Wahid, MA., Lc. dan jamaah masjid AHM (Astra Honda Motor) plant-3.
Mr. Toshihiro Kobi ini terhitung baru menjabat sebagai Predir PT. MMID (Pengelola kawasan MM2100 Cibitung) baru kurang lebih 1 tahun, namun beliau sangat lancar berbahasa Indonesia.
Ketertarikan Beliau terhadap Islam juga terbilang baru, menurut cerita dari yang kerja disitu.
Beliau juga yang mendorong dan memberikan dukungan penuh atas pembangunan Masjid Raya Baitul Mushafa ini setelah sempat direncanakan 16 tahun yang lalu namun karena dukungan dari Managementnya kurang maka tertunda.
Syahadat Beliau dilakukan di Masjid PT AHM didepan Pak Hidayat,sebelumnya Pak Hidayat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid ini dan kemudian menjadi Khotib Jum’at di Masjid AHM.

Dr Yahya Yopie Waloni STH MTH Mantan Pendeta

WARGA di kota Tolitoli di pengujung bulan Ramadan 1427 Hijriah belum lama ini, dihebohkan dengan salah seorang pendeta bersama seluruh keluarganya memeluk Islam. Di mana-mana santer dibicarakan soal Pendeta Yahya Yopie Waloni dan keluarganya masuk Islam. Hari itu baru memasuki hari ke-9 lebaran. Kendati terik panas matahari masih mengitari Tolitoli dan sekitarnya, tetapi denyut aktivitas warga tetap seperti biasa. Di salah satu rumah kos, pintunya tampak masih tertutup rapat. Di tempat inilah, Yahya Yopie Waloni (36), bersama istrinya, Lusiana (33) dan tiga orang anaknya tinggal sementara.
Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan Komarudin Sofa, sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. Hari itulah Yahya dengan tulus mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopie Waloni diganti dengan Muhammad Yahya dan istrinya Lusiana diganti dengan Mutmainnah. Begitupun ketiga anaknya. Putri tertuanya Silvana (8 tahun) diganti dengan nama Nur Hidayah, Sarah (7 tahun) menjadi Siti Sarah, dan putra bungsunya Zakaria (4 tahun) tetap menggunakan nama itu.
MANTAN PENDETA
Mohammad Yahya sebelum memeluk Islam, pernah menjabat ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong tahun 2000-2004. Saat itu juga ia sebagai pendeta dengan status sebagai pelayan umum dan terdaftar pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana. Ia menetap di Sorong sejak tahun 1997. Tahun 2004 ia kemudian pindah ke Balikpapan. Di sana ia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.
Yahya menginjakkan kaki di kota Cengkeh, Tolitoli, tanggal 16 Agustus 2006. Hari pertama Yahya pindah di Jalan Bangau itu, orang-orang berdatangan sambil membawa sumbangan. Ada yang menyumbang belanga, kompor, kasur, televisi, Alquran, gorden, dan kursi.
Mereka bersimpati karena Yahya sekeluarga saat pindah dari tempat tinggal pertamanya hanya pakaian di badan. Rumah yang mereka tempati sebelumnya di Tanah Abang, Kelurahan Panasakan adalah fasilitas yang diperoleh atas bantuan gereja. Sehingga, barang yang bukan miliknya ia tanggalkan semuanya.
Penataan interior rumah kos Yahya tampak apik. Di dinding ruang tamu tampak terpampang kaligrafi Ayat Kursi yang dibingkai dengan warna keemasan. Di sisi lain, kaligrafi Allah-Muhammad juga terpampang. Di meja ruang tamu terdapat dua buah Alquran lengkap terjemahannya. Di tengah meja itu, juga masih ada tiga toples kue lebaran.
“Rumah ini saya kontrak sementara. Saya sudah bayar Rp 2,5 juta,” rinci Yahya.
Pria kelahiran Manado tahun 1970 ini mengaku sudah bisa melafalkan beberapa ayat setelah beberapa kali diajarkan mengaji oleh Komarudin Sofa. Selain Komarudin, selama ini ia juga mendapat bimbingan dari ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tolitoli, Yusuf Yamani.
“Hanya lima menit saya diajarkan, saya langsung paham. Surat Fatihah saya sudah hafal,” ujar Yahya.
Rabu, 23 Feb 2011 06:04:09

MANTAN PENDETA KATOLIK INGGRIS MASUK ISLAM

Seorang pendeta Katolik yang menjadi mualaf berbicara tentang alasannya untuk berganti kepercayaan.more →

Ipar Mantan PM Inggris Lauren Booth Masuk Islam, Kini Rajin Shalat & Baca Al-Quran

LONDON (voa-islam.com) – Setelah berikrar dua kalimat syahadat 6 pekan lalu, kehidupan Lauren Booth sangat religius. Adik ipar mantan Perdana Meteri Inggris Tony Blair ini telah mengenakan jilbab, rajin shalat 5 waktu dan baca Al-Qur’an setiap hari. Laurent juga meninggalkan alkohol dan daging babi kesukaannya.

Menentukan Kecepatan Cahaya Menggunakan Metode Al-Quran

Menentukan Kecepatan Cahaya Menggunakan Metode Al-Quran

Kecepatan cahaya dalam ruang vakum merupakan konstanta yang fundamental. Pada mulanya hal ini dari ilmu fisika. sehingga tidak berlebihan jika seseorang mengatakan bahwa sejarah penentuan kecepatan cahaya adalah bagian kecil dari sejarah fisika, dan sejarah masih belum berhenti dari sini. Sejak zaman Yunani kuno sampai abad pertengahab, dipercayai bahwa kecepatan cahaya adalah tak hingga. Aristoteles meyakini bahwa perambatan cahaya adalah secara langsung tanpa selang waktu. Pada abad ke-11, ilmuwan Arab Al-Hassan meyakini bahwa cahaya merambat  dalam kecepatan yang berhingga. Galileo (tahun 1600) mencoba menentukan kecepatan cahaya, akan tetapi gagal dan mengatakan  bahwa cahaya sangat luar biasa cepat. Roemer (tahun 1676) adalah orang pertama yang mengukur c menggunakan orbit satelit Jupiter yaitu Io. Beliau memperoleh nilai c = 215000 km/s, yang menurut beliau tidak akurat karena diameter orbit bumi tidak diketahui secara pasti.

Hasil yang diperoleh Froome dianggap yang paling akurat dalam waktu yang lama, sampai pada 1983 ketika interferometer dengan radiasi laser yang dimodulasikan, diaplikasikan untuk menentukan c dengan presisi yang tinggi.

Berdasarkan US National Bureau of Standards diperoleh nilai c = 299792,4574 + 0,0011 km/s . dan berdasarkan British National Physical Laboratory diperoleh nilai c = 299792,4590 + 0,0008 km/s.

Ukuran standar dari c disepakati pada oktober 1983 di General Conference on Measures and Weight yang ke-17 adalah : " 1 meter adalah jarak yang ditempuh oleh seberkas cahaya dalam ruang vakum dalam interval waktu 1/299792458 per detik "

Kesepakatan atas niai c berdasarkan definisi dari kongres tersebut tidak berarti bahwa sejarah penentuan nilai konstanta c berakhir. Ada banyak permasalahan yang berkaitan dengan hubungan antara keberagaman nilai cyang deperoleh sebelumnya, teka-teki dari nilai c yang sebenarnya dan teori relativitas.

Mengingat kembali postulat kedua dari teori relativitas khusus yang dideklarasikan oleh Albert Einstein (1905) menyatakan : "Kecepatan cahaya c dalam ruang vakum dan kerangka acuan inersial adalah sama dalam segala arah dan tidak bergantung pada kecepatan sumber cahaya ataupun kecepatan pengamat".

Pauli (1958) mengatakan tentang data kedipan bintang yang menginformasikan pada kita untuk menentukan postulan kedua ini bahwa kecepatan cahaya yang konstan adalah benar adanya.

Berdasarkan teori relativitas umum Einstein (1917), hukum kekonstanan kecepatan cahaya c dalam ruang vakum tidak sepenuhnya valid karena kelengkungan dari berkas cahaya hanya terjadi ketika kecepatan perambatan cahaya bervariasi terhadap posisi. Einstein sendiri memberikan solusi tentang kontradiksi ini dalam teori relativitas umum dan khusus yang ditulis pada sebuah paper (1917) sebagai berikut : "Hasil dari teori relativitas khusus diperoleh apabila kita dapat mengabaikan pengaruh medan gravitasi pada fenomena ini".

Kevalidan kondisi yang sesuai dengan postulat kedua dalam teori relativitas khusus ini didasarkan pada hasil eksperimen mutakhir bahwa nilai c yang konstan membutuhkan ruang yang absolut (vakum). Untuk menghasilkan ruang vakum seperti yang diharapkan Einstein di alam ini, tidak hanya cukup menghilangkan volume ruang dari setiap atom, molekul dan partike saja. Tetapi juga menghilangkan pengaruh medan gravitasi. Oleh karena itu, ditinjau efek medan grafitasi matahari terhadap orbit bulan terhadap bumi, yang dinyatakan dalam tulisan ini diterakan sebagai aplikasi dari persamaan Qurani. Yaitu sebagai referensi pengukuran yang sederhana untuk mengevaluasi kecepatan cahaya yang tercepat di alam ini sebagaimana dideskripsikan dalam Al-Quran.

Gerak orbital lunar yang dideskripsikan dalam Al-Quran 14 abad yang lalu, Al-Quran (kitab suci agama Islam) diturunkan oleh Tuhan untuk seluruh umat manusia melalui Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam
yang hidup di jazirah Arab. Masyarakat Arab menggunakan sistem lunar (pergerakan bulan mengorbit bumi) untuk menghitung waktu. Al-Quran menggunakan bahasa yang mereka (orang Arab) pahami tanpa menghilangkan kebiasaan mereka. Tuhan (dalam istilah Arab : Allah, Tuhan yang Maha Esa dan Maha Pencipta) berfirman dalam Al-Quran : "Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui" (10:5).

Dalam sistem penanggalan Qomariyah (berdasarkan perhitungan Bulan) terdapat 12 bulan, setiap bulan didefinisikan sebagai waktu satu revolusi (satu putaran) Bulan mengorbit Bumi. Tuhan (Allah) berfirman dalam Al-Quran : "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, Matahari dan Bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya" (21:33).

Dari sinilah fakta sains dimulai berdasarkan eksistensi orbit Bumi, Matahari dan Bulan. Maka dibuatlah sebuah acuan yang membuat benda-benda langit ini bergerak dengan geraknya sendiri, sehingga menjadi konsep baru (di dunia sains) sebagaimana telah ditetapkan dalam Al-Quran beratus-ratus tahun sebelum ditemukan oleh sains modern.

Gambar : Sistem bulan Sidereal

Saat ini konsep penanggalan Qomariyah (berdasarkan orbit Bulan terhadap Bumi) digunakan secara meluas, sebagaimana diketahui bahwa Bulan adalah Tetangga terdekat kita di ruang angkasa dan merupakan pasangan bagi planet Bumi. Sering dikatakan bahwa bentuk Bumi dan Bulan adalah mirip planet kembar. Bulan yang mengorbit Bumi menyebabkan posisi relativ dari Bulan, Bumi dan Matahari berubah sehingga menyebabkan Bulan menunjukkan sebuah fase. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan fase bulan (month) baru adalah 29,53 hari dan dinamakan bulan (month) synodic. Bagaimanapun sampai saat ini Bumi yang dipengaruhi orbit Bulan tetap mengelilingi Matahari. Maka posisi bulan terhadap bintang-bintang adalah berubah. Waktu yang dibutuhkan Bulan untuk kembali pada posisi yang sama ketika dilihat dari Bumi dinamakan bulan (month) sidereal (27,32 hari) yang merepresentasikan waktu netto yang sebenarnya bagi satu revolusi orbit Bulan. Bentuk orbit Bulan adalah hampir mendekati lingkaran yang memiliki jari-jari r = 384264 km.

selisih sudut bulan Sidereal terhadap Bulan (moon) baru pada setiap bulannya (month)



Mengacu pada Al-Quran, perhitungan sains dimulai dengan memperhatikan perbedaan antara periode synodic dan sidereal. Hasil dari perhitungan tersebut dirangkum dalam tabel berikut :

Periode
Siderial
Synodic
Lunar Month T
27.321661 days = 655.71986 hours
29.53059 days
Terrestrial day t
23 h, 56 min 4.0906 sec = 86164.0906 sec
24 hours = 86400 sec  

Sistem Bumi-Bulan
Panjang orbit bulan L dan waktu t (menyatakan hari terrestial), keduanya berhubungan dalam Al-Quran yang mendiskipsikan kecepatan konstan yang universal yang ada di alam, sebagaimana dinyatakan berikut : "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu" (32:5)
Bagai mana bisa kecepatan cahaya dinyatakan dalam persamaan Quranic? Dan apakah persamaan Quranic (Quranic equation) itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dipandang jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang vakum di ruang angkasa dalam satu hari seperti dinyatakan dalam Al-Quran (32:5) bahwa 1 hari sama dengan 1000 tahun sehingga dinyatakan dalam bulan sidereal diperoleh :
1 hari = 12000 revolusi
1 hari sama dengan 12000 kali revolusi Bulan mengelilingi Bumi. Sehingga diperoleh :

CT = 12000 L _______________________________ (1)

dimana 
C : kecepatan 'urusan' sesuai dengan (32:5) di atas
t : waktu rotasi Bumi yaitu 23 jam, 56 menit, 4.0906 detik atau 86164.0906 detik


rata-rata kecepatan orbital Bulan dapat dinyatakan dengan V, sedangkan R adalah jarak radius rata-rata orbit Bulan. Maka hubungan V dan R dapat dinyatakan :

= 2Pi x R/T ______________________________ (2)

dengan mensubstitusikan R = 384264 km dan T = 655.71986 jam pada persamaan diatas maka diperoleh

V = (2 x pi) x (384264/655.71986)
    = 3682.07 km/jam

Nilai V tersebut sama dengan yang diperoleh oleh perhitungan NASA.

@ adalah sudut perjalanan bulan pada sistem bulan dalam 1 bulan periode sidereal 27.321661 hari. Nilai @ dapat dihitung dengan mengambil jumlah hari dalam 1 tahun (365.25636 hari), maka :

@ = (27.321661 x 360)/365.25636
     = 26.92848

Sehingga @ adalah konstanta karakteristik untuk sistem ini yang berhubungan dengan bulan-bulan pada 1 tahun. Komponen kecepatan V0 = V cos @ yang merepresentasikan kecepatan orbital Bulan yang sebenarnya dimunculkan untuk menghitung panjang L orbit Bulan dengan mengasumsikan Bumi dalam keadaan stasioner.

L = V Cos @T ___________________________ (3)

dari persamaan (1) dan (3) diperoleh :

CT = 12000 V cos @T ______________________ (4)

C = 12000 V cos @ T/t ______________________ (5)

mensubstitusikan nilai periode sidereal yaitu t dan T dari Tabel, dan nilai V = 3682.07 km/hari yang dihitung oleh NASA dan menghitung nilai cos @ = cos (26.92848) = 0.89157. maka diperoleh nilai C berdasarkan persamaan (5) yang bersesuaian dengan Al-Quran :

C = 12000 x 368.07 x 0.89157 x (655.71986/86164.0906)
    = 299792.5 km/detik


Apabila dibandingkan dengan penghitungan US National Bureau of Standards diperoleh nilai c = 299792,4574 + 0,0011 km/s dan British National Physical Laboratory menyatakan c = 299792,4590 + 0,0008 km/s, terdapat perbedaan yang kecil.

Hal ini sangat menarik, bahwa Al-Quran dapat menghasilkan perhitungan yang (dapat dianggap) sesuai dengan hasil eksperimen. Allah berfirman dalam Al-Quran :
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu". (22:47)

Sekali lagi sungguh suatu hal yang sangat-sangat menarik perhatian kita. Al-Quran yang diturunkan pada Nabi Muhammad 14 abad yang lalu melalui bangsa Arab yang dikenal buta huruf, akan tetapi dapat menghasilkan perhitungan yang tepat yang tidak terbantahkan oleh sains modern. Sungguh sangat mustahil apabila Al-Quran adalah hasil rekaan manusia. Sungguh sangat mustahil apabila bangsa yang buta huruf tersebut mengada-ada Al-Quran. Tentu saja faktor kebetulan (yang menurut saya sangat tidak ilmiah) sangat  tidak relevan apabila disertakan dalam permasalahan ini.
Sungguh sangat nyata bahwa Al-Quran hanya berasal dari Allah, Tuhan semesta alam. Tiada Tuhan Selain Dia.
(wallohu a'lam)



Kata Mutiara Persahabatan

Ads not by this site
Kata-Kata Bijak tentang Persahabatan paling menyentuh. Setelah sebelumnya, Galaunews telah memberikan beberapa Kata-Kata Galau untuk para Remaja, kali ini kami akan memberikan informasi mengenai Kata-Kata Mutiara Bijak mengenai kisah persahabatan.

Persahabatan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Persahabatan menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Pada dasarnya seorang sahabat sejatilah yang selalu ada disaat kita senang atau susah, berbeda dengan teman dan mungkin pacar.

Banyak sekali cara menunjukkan sikap persahabatan seseorang namun dengan Kata-Kata Bijak tentang Persahabatan bisa anda dapat menunjukkkan arti persahabatan sesungguhnya. Sekali lagi sahabat adalah tempat berbagi gelak tawa dan juga derai air mata. disaat kita membutuhkan dia selalu ada untuk memberikan pertolongan. Dan berikut adalah Kata-Kata Bijak tentang Persahabatan paling menyentuh dan memiliki arti mengenai keberadaan seorang sahabat


Sahabat bukan mereka yang menghampirimu ketika butuh, namun mereka yg tetap bersamamu ketika seluruh dunia menjauh.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

“Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya”

Tak ada yang sempurna, sahabatpun pernah berbuat salah, tapi kamu selalu temukan sebuah alasan tuk maafkan mereka.

“Sahabat yang baik adalah orang yang sangat kita percayai dan membuat kita tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan dan tidak pernah menjual rahasia diri kita”

Siapa yang ingin bersama kamu pada saat tiada satupun yang dapat kamu berikan??. Merekalah sahabat-sahabat kamu.

“Sahabat adalah dia yang tahu kekuranganmu, tapi menunjukkan kelebihanmu. Dia yang tahu ketakutanmu, tapi menunjukkan keberanianmu.”

“Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya”

“Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.”

“Sahabat selalu ada untukmu, ketika kamu punya masalah. Bahkan terkadang memberi saran yang bodoh hanya tuk lihat kamu tertawa.”

“Kawan sejati ialah orang yang mencintaimu meskipun telah mengenalmu dengan sebenar-benarnya iaitu baik dan burukmu”

“Jangan sesekali menyalahkan kesilapan diri sendiri kepada orang lain kerana orang yang tidak mengakui kelemahan diri sukar untuk berjaya.”

“Jangan banggakan apa yang kamu punya. Banggakan bagaimana caramu mendapatkan apa yang kamu punya. Lakukan apapun yang kamu suka. Karena kamu tak akan merasa terpaksa pun jika kamu gagal tak akan merasa kecewa.”

“Teman itu seperti bintang Tak selalu nampak Tapi selalu ada dihati, Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata Saat tangan terluka, mata menangis Saat mata menangis, tangan menghapusnya”

“Jangan hianati dia! karena dialah yang selalu ada sebagai penggantimu, karena dia sahabatmu!”

“Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya”

“Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian”

“Kau tahu seseorang adalah sahabat sejati ketika kau akan menangis, dia mengatakan hal-hal yang paling konyol hanya untuk melihatmu tersenyum”

“Meskipun bermil-mil jarak yang memisahkan, Sahabat tidak pernah terpisah karena persahabatan tidak diukur dengan jarak melainkan dengan hati.”

“Sahabat yang baik adalah orang yang sangat kita percayai dan membuat kita tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan dan tidak pernah menjual rahasia diri kita”

“Jika orang marah kepadamu 3x, tetapi ia tidak pernah berkata buruk tentang kamu, ambillah dia sebagai sahabat dekatmu”

“Persahabatan sulit dijelaskan dan tidak pernah dipelajari di sekolah. Namun, jika seseorang tidak berusaha mempelajari makna persahabatan, dia tidak dapat mempelajari apa-apa”

“Tiada yang lebih indah daripada kasih seorang sahabat, sahabat menaruh kasih di setiap waktu selalu ada dalam setiap kesukaran”

“Sahabat adalah dia yang tahu apa yang dia miliki ketika bersamamu, bukan dia yang menyadari siapa dirimu setelah dia kehilanganmu.”

“Sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu, namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.”

Nah, itulah tadi Kata-Kata Bijak tentang Persahabatan paling menyentuh. Semoga bermanfaat

Rabu, 09 Oktober 2013

KEBENARAN KISAH ASHABUL KAHFI DALAM ILMU FISIKA


Mereka serasa tertidur satu hari didalam gua, namun zaman ternyata telah berganti selama 309 tahun (pendapat lain menyatakan 350 tahun).

وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِئَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعاً
Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).” (QS 18:25)
Bagaimana bisa?


Hal ini bisa dibuktikan dengan analisis melalui fisika modern, yaitu teori relativitas Einstein.

Jika suatu benda, makhluk hidup atau apa saja yang bergerak dengan kecepatan tertentu (mendekati kecepatan cahaya), maka benda tersebut akan mengalami dilatasi waktu dan kontraksi panjang.


Dan didalam Al Quran surat Al Kahfi ayat 18 termaktub :

وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظاً وَهُمْ رُقُودٌ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَاراً وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْباً

“Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.” (QS 18:18)

…Kami balik-balikkan mereka kekanan dan kekiri…” yang berarti mereka di dalam gua bergerak (digerakkan) dengan kecepatan tertentu. Berapa kecepatan mereka, sehingga mereka dapat hidup melitasi zaman? Dari data-data yang kita dapatkan dari Al-Quran berikut analisis untuk menjawab pertanyaan tersebut, sekaligus pembuktian kebenaran Ashabul Kahfi dalam Al-Quran.
Dari Al-Quran diperoleh data bahwa waktu menurut mereka (Ashabul Kahfi yang bergerak) t0 = 1 hari. Sedangkan waktu yang sebenarnya adalah t = 309 tahun = 109386 hari (tahun qomariah 1 tahun = 354 hari).


Dan jika nilai t1 dan t0 dimasukkan kedalam rumus :


V2 = 0,99999.C2V = 0,999999C

Dari penjabaran diatas, jika para Ashabul Kahfi bergerak (digerakkan) mendekati kecepatan cahaya, maka ini membutktikan bahwa peristiwa tersebut sangatlah masuk akal untuk terjadi.

Kemudian penjelasan lainnya.

“…Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka…”
Mengapa orang yang melihat mereka ketakutan?
Seperti penjelasan teori relativitas diatas, bahwa jika suatu benda bergerak dengan kecepatan tinggi maka selalu mengalami dilatasi waktu juga mengalamai kontraksi panjang dengan perumusan ;
Jika V mendekati kecepatan cahaya, maka nilai L1 ( panjang benda yang diamati oleh kerangka acuan yang berbeda) akan mendekati nol. Ini berarti Ashabul Kahfi sudah hampir tidak terlihat wujudnya oleh orang yang melihatnya dari luar.

Namun bahwa mereka digerakkan ke kakan dan ke kiri , yang berarti mereka bergerak bolak balik, sesuai dengan teori fisika bahwa sebuah benda yang bergerak dengan arah yang berlawanan dengan arah semula, maka benda tersebut akan mengalami berhenti sesaat sebelum berbalik arah. Pada saat berhenti sesaat ini, maka panjangnnya akan kembali seperti semula. Sehingga setiap saat mereka akan berubah dari ukuran semula… mengecil… menghilang… membesar… ukuran semula. Begitu seterusnya. Dengan kecepatan yang sangat tinggi. Bisa dibayangkan bagaimana wujud mereka. Tentulah sangat mengerikan bukan?
Penjelasan berikutnya.

فَضَرَبْنَا عَلَى آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَداً
“Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,” (QS 18:11)

Mengapa telinga mereka ditutup?
Sebagaimana kita semua telah mengetahui bahwa bunyi ditimbulkan dari suatu benda yang bergetar atau bergerak dan getaran benda itu menggetarkan udara. Selanjutnya udara tersebut menggetarkan selaput telinga, gendang telinga yang frekwensi getarannya sama dengan getaran frekwensi getaran benda, maka kita mendengar bunyi.

Namun apabila suatu benda bergerak diatas kecepatan bunyi, maka akan terjadi patahan gelombang (supersonic fracture) yang menimbulkan ledakan suara yang luar biasa kuatnya, bahkan mengakibatkan pecahnya kaca dan bengunan-bangunan. Misalnya pada pengemudian pesawat supersonic yang mengakibatkan suara yang meledak-ledak dan meruntuhkan bangunan dan kaca-kaca disekitarnya.

Demikian pula dengan Ashabul Kahfi. Sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa gerakannnya mendekati kecepatan cahaya sehingga juga berlaku patahan-patahan gelombang, yang akan menimbulkan ledakan suara seperti halnya pesawat supersonic. Oleh karena itu sesuai dengan ayat 11 surat Al Kahfi telinga mereka ditutup selama beberapa tahun, ternyata guna melindungi gendang telinga meraka dari ledakan-ledakan suara yang ditimbulkan dari gerakan mereka yang terlalu cepat.
Dari analisis diatas kita dapat membuktikan secara ilmiah kebenaran cerita Ashabul Kahfi yang dulu oleh orang-orang barat dianggap cerita fantasi. Karena mereka mengganggap cerita itu tidak masuk akal, dan selama ini belum terbukti orang mampu hidup tanpa makan dan minum sampai bertahun-tahun.

Dan mereka memvonis semua cerita yang tidak masuk akal tidak dapat diterima sebagi suatu kebenaran. Persepsi yang demikian itu salah, analisis diatas membuktikan bahwa sesuatu yang tadinya tidak masuk akal menjadi masuk akal. Ini membuktikan bahwa akal manusia itu terbatas, karena mungkin akal manusia belum mampu mencerna dan menganalisis hal-hal tersebut.
Wallahu a’lam bishowab...